Tidak Penuhi Target Penonton Konser Katy Perry di Indonesia Banyak Kendala

Prosatu.com Jakarta – Konser Katty Perry di Indonesia yang ditunggu dan diharapkan ada kejutan akhirnya berlangsung gempita namun terbilang sepi penonton. Lebih dari separoh ruangan hall di Indonesian

Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, yang berkapasitas 7 ribu penonton, tampak kosong. Penonton diperkirakan tidak lebih hanya kurang dari seribu orang.

Akibatnya, penonton pemegang tiket murah (Rp. 900 ribu) dibagian belakang diperbolehkan memasuki area kelas Festival didepan panggung yang sedianya dibandrol Rp. 3- 4 juta per tiket per penonton.

Konser bertajuk “Witness” yang sedianya dimulai pukul 19:00 WIB itu pun baru menghentak pukul 21:00 lewat setelah lagu pertama “witness” dilantunkan aktris asal Amerika Serikat ini.

Mengenakan kostum milenial emas, Katy yang biasa tampil heboh, kali ini cukup disambut riuh penonton yang ada. Minimnya publikasi dan promosi, disinyalir menjadi salah satu sebab kurangnya animo penonton.

Menurut James (27) salah satu penonton asal Tebet, Jakarta, menyayangkan minimnya branding pada konser Katy Perry Kali ini. “Untuk konser sekelas Katy Perry, promotor harusnya lebih berani mengeluarkan kocek untuk branding di berbagai advertiser. Begini akibatnya, jika itu tidak dilakukan. Maunya untung tapi nggak mau keluarin anggaran branding, jadi buntung,” ujar James.

Selain sepi penonton, konser Katy Perry yang ke empat di Indonesia ini sepertinya tidak dipayungi oleh dewi fortuna. Selain terkesan kurang profesional, lantaran team produksi yang dipercayakan kepada PT. Energy yang dikomandani oleh Benyamin Ellyas dinilai belum banyak pengalaman. Untuk Konser sekelas Katy Perry, mati sound mendadak, menjadi fatal dan tidak bisa ditolerir dan tidak seharusnya terjadi.

Bagi PT. Energy sebagai team produksi yang mensuport peralatan genset, konser Katty adalah kali kedua. Sebelumnya, dibulan Januari PT energy juga yang mensuport produksi pada konser DJ Internasional Sensation Jakarta 2018. Selain sepi penonton sehingga tiket terpaksa diobral turun harga, juga bermasalah dengan keberadaan pekerja (teknisi) asing ilegal.

Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi team produksi tanah air agar kedepan lebih bisa dipercaya dalam kerjasama. Sekaligus menjadi catatan penting dalam menjalin kerjasama profesional dengan promotor internasional yang senantiasa menghadirkan konser tour world artis-artis internasional di Indonesia.

Ricuh dibalik panggung

Profesionalisme team juga bisa dilihatsaat muncul kendala yang tidak diharapkan.

Apalagi, saat puncak konser suara mendadak lenyap. Padahal Katty baru saja memulai melantunkan tembang unggulan “Power” untuk penggemarnya di Indonesia. Disayangkan sejenak mengawali lagu, mendadak sound mati. “Pasti membuat badmod Sang Penyanyi. Mungkin karena itu Katty enggan melanjutkan Konser dengan lagu yang sama, tapi dengan lagu pengganti Unconditionally, supaya tidak keder,’’ timpal Christ(29) sahabat James.

Akibat mati sound saat itu, kabarnya dibalik panggung Katy sempat badmod dan marah pada team teknis produksi dan berkeras hati untuk tidak melanjutkan konser. Namun demi profesionlaisme dan menjaga apresiasi penonton, Katy berkenan menuntaskan konser semalam dengan dua lagu hits, sebagai penutup Konser

Kendala lain yang banyak dikeluhkan penonton, adalah buruknya manajemen tiket. Banyak penonton yang kesulitan saat melakukan scanning tiket melalui both yang disediakan panitia. “Buruk sekali. Kalau kami enggak bisa melakukn scan tiket yang sudah kami bayar mahal, itu salah siapa? Jangan kami diperintah bolak balik ke booth tiket untuk menukar tiket,” jawab Aldo (27).

Tidak Laku, Tiket Kelas Festival di jual Rp. 50 Ribu

Tragisnya, penjualan tiket konser solo Katy Perry terhitung buruk karena jauh di bawah target. Jelang petang, para calo menawarkan tiket kelas festival dengan banting harga menjadi Rp50 ribu saja.

“Padahal konser baru akan dimulai dua jam lagi, tiket Festival yang sebelumnya dibandrol Rp4 juta sudah diturunkan dan dijual seharga Rp500 ribu sampai Rp600 ribu. Semakin malam, semakin turun harganya,” kata seorang calo tiket yang menolak disebutkan namanya, Sabtu (14/4/ 2018).

Mengapa Tiket penonton diobral? Menurut seorang calo lain yang menolak disebutkan namanya, salah satu penyebab tiket dari calo tidak laku adalah karena pihak promotor AEG Presents dan InTour Live menjual tiket relatif mahal. “Karena haraga sebelumnya terlalu tinggi bang, antara Rp900 ribu sampai Rp5 juta bagi enam kategori penonton berdasarkan lokasi menonton,’’ tukasnya.