Prosatu.com – Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi terus melemah atau para kisaran Rp13.000 per dolar AS, hingga Oktober mendatang. Ada beberapa faktor yang disebutkan menyebabkan rupiah terus tertekan.
Pertama, investor asing masih melakukan ambil untung dari pasar saham dan obligasi. Kedua, pada Juni-Juli impor komoditas akan meningkat jelang Lebaran sehingga permintaan dolar ikut naik. Demikian juga menjelang pembayaran utang dan deviden yang akan dilakukan pada Juli mendatang.
“Rupiah terus tertekan karena faktor global masih mendominasi pasar. Sementara faktor domestik belum mendukung karena pelemahan ekonomi nasional, mungkin hingga Oktober nanti,” kata Ekonom PT Bank Danamon Tbk, Dian Ayu Yustina di Jakarta, Selasa (12/5/15.
Sementara pada hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada posisi Rp 13.195 per dolar AS. Sebulan ini, rupiah terus mengalami pelemahan setelah dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang dunia.(ks)
