Pertamina Menuju Perusahaan Yang Digital

Pertamina Menuju Perusahaan Yang Digital

Prosatu.com Jakarta – Transformasi digital atau proses reinovasi model bisnis, visi, dan investasi pada kegiatan ekonomi digital baru (Altimeter Group, 2017, “Why and How Companies Are Investing in New Business Model to Lead Digital Customer Experience”) saat ini sudah menjadi keniscayaan. Ada tekanan yang sangat besar bagi setiap perusahaan untuk melakukan transformasi digital meskipun sebenarnya mereka tidak terlalu mengetahui apa itu transformasi digital.

Vice President of Marketing Communication Pertamina, Dendi T. Danianto menyatakan Pertamina pun tidak luput dari tuntutan transformasi digital. Pertamina tengah menuju perusahaan yang digital, demikian ungkap Dendi. Meski sulit, Pertamina terus mengupayakan itu dengan melakukan perubahan dari bottom line. Pihaknya fokus pada perubahan budaya dan pola pikir di internal Pertamina yang membutuhkan komitmen yang kuat dari stakeholders. Transformasi budaya, perbaikan proses bisnis, dan pengalaman pelanggan adalah segitiga sama sisi yang ingin dicapai perusahaan lewat transformasi digital.

Di masa lalu, Pertamina menjangkau pelanggannya lewat berbagai aktivitas luring. Mulai dari gatheringtalkshow, seminar, hingga komunitisasi atau pemasaran dari komunitas. Pertamina memulai langkah itu dengan ajang balap Pertamax Motorsport Championship (PMC) 2017, mengingat animo masyarakat terhadap balapan jenis ini sangat besar. Berbagai komunitas termasuk Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pun dirangkul.

Pada format yang sama, perusahaan juga berpartisipasi dalam kegiatan Overland Tour Banyuwangi-Bali yang digelar komunitas Mercedes G Class yang tergabung dalam Mercedes Jip Indonesia (MJI). Pada perjalanan ini, sebanyak 62 anggota MJI mencicipi produk-produk perusahaan secara cuma-cuma, seperti Pertamax Turbo. Hal yang sama terjadi ketika Pertamina menjadi sponsor utama tim Pertamina Arden di balap F2 dengan dua pebalapnya Sean Gelael dan Norman Nato. Saat itu, terselip misi menjadikan Sean sebagai materi promosi di media sosial untuk mempromosikan produk oli Pertamina Fastron. Tujuannya satu, menjaga dan bila perlu meningkatkan brand engagement  (keawasan merek) produk-produk Pertamina, utamanya Pertamax yang sudah mencapai 99% di benak konsumen Indonesia.

Offline saja tidak cukup, untuk itu kami terus bertransformasi. Dan yang kami pelajari, jangan sekali-kali bertransformasi hanya karena terdisrupsi semata, namun juga dari sisi budaya, perusahaan, dan karyawannya memang ada komitmen untuk bertransformasi. Yang paling sederhana, kita fokus pada bottom line dulu yang biasanya melibatkan proses bisnis dan customer experiences,” katanya belum lama ini.

Transformasi yang telah dilakukan perusahaan di era digital ini adalah menciptakan aplikasi untuk ponsel pintar berbasis Android dan iOS bernama PertaminaGo Mobile yang bisa diunduh secara gratis. Lewat aplikasi ini, pengguna mampu menemukan lokasi SPBU Pertamina terdekat lantaran aplikasi ini berbasis Google Maps yang tentunya juga mampu mengetahui kondisi kepadatan lalu lintas secara real-time.

Selanjutnya, ada My Pertamina Loyalty Card yang bertujuan untuk merangkul konsumen loyal untuk mempermudah kebutuhan transaksi mereka. Saat ini, My Pertamina Loyalty Card bisa digunakan di 60 titik SPBU yang tersebar di Jabodetabek, Banten, dan Jabar. Meski saat ini My Pertamina Loyalty Card hanya bisa digunakan untuk melakukan pembayaran bahan bakar milik Pertamina saja, ke depannya akan dikembangkan inovasi untuk menjadi alat pembayaran multiguna