Libur Akhir Tahun 2017 Pengunjung Museum Wayang di Kota Tua Jakarta, Sehari 5.000 Orang Wisatawan

Libur Akhir Tahun 2017 Pengunjung Museum Wayang di Kota Tua Jakarta, Sehari 5.000 Orang Wisatawan

Prosatu.com Jakarta – Pengunjung Museum Wayang di Kota Tua Jakarta, sejak musim liburan akhir tahun 2017 hingga sekarang mencapai 10 kali lipat dibanding hari biasa rata rata tiap hari. Tiga hari berturut hingga Selasa (2/1/2018) pengunjungnya rata rata  5.000 orang wisatawan, termasuk belasan sampai duapuluhan wisatawan  dari mancanegara (wisman).”Demikian disampaikan oleh Kepala Satuan Pelayanan Museum Wayang, Sumardi S.Sos, saat ditemui di kantornya, Selasa (2/1/18).

“Pada hari Sabtu (30/12/17) kemarin lusa pengunjungnya mencapai 5.450 orang termasuk 20 wisman terbanyak dari Jepang dan Amerika Serikat. Kemudian pada hari Minggu (31/12/17) ada 4.699 orang pengunjung termasuk 12 wisman dari Italia dan Prancis,” kata Sumardi.

Sebenarnya tiap hari Minggu ada pergelaran wayang di auditorium museum tersebut. Entah itu wayang kulit, wayang golek ataupun wayang orang.

“Tapi kemarin tak ada pergelaran wayang di museum karena  programnya sudah habis. Terakhir pergelaran pada Minggu 24 Desember silam. Namun tahun 2018 ini akan ditingkatkan pergelaran wayang di museum maupun di tempat publik,” kata Sumardi.

IMG-20180103-WA0049-320x180

Sepanjang tahun 2018 akan ada 40 kali pergelaran di auditorium museum dan 10 kali pergelaran di ruang publik Program tersebut atas kerjasama Museum Seni Disparbud DKI Jakarta dengan PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia).

Menurut Sumardi, Museum Wayang semakin diminati wisatawan khususnya wisman setelah kesenian wayang Indonesia diakui sebagai warisan budaya dunia non benda oleh UNESCO pada 7 November 2003.

Pengunjung Museum Wayang bila dipukul rata tiap hari sekitar 400 an orang. Namun bila hari libur meningkat 2 sampai 3 kali. Namun liburan akhir tahun sampai tahun baru ini meningkat menjadi 10 kali lipat dari biasa.

IMG-20180103-WA0018-320x180

Koleksi Museum Wayang kini sekitar 6.000 an wayang kulit, wayang golek, wayang beber dari berbagai daerah se Indonesia bahkan dari seluruh dunia. Koleksi tersebut dari abad 17 sampai pengadaan tahun 1975 dan lebih muda lagi. Yang menjadi koleksi unggulan museum ini adalah wayang intan.

Sedang gedung museum itu sendiri merupakan bangunan  cagar budaya bekas gereja Batavia abad ke 17, direnovasi awal abad ke 20. Mengenai minat masyarakat pada koleksi museum, pada Senin hari pertama tahun baru 2018 ini pengunjungnya nencapai 5.355 orang termasuk 12 wisman dari Kanada, Nederland dan Italia.

Sementara itu mengamati perkembangan pengunjung museum museum di Kota Tua, pengamat pariwisata dan budaya, H Abu Galih, Selasa (2/1/18) memprediksi keramaian pengunjung destinasi wisata seperti itu akan berlangsung sampai hari Minggu depan (7/1/2018). “Kecenderungan ramai seperti itu akan  berlangsung hingga masa liburan sekolah berakhir. Karena itu segalanya perlu diantisipasi,” ujar Abu Galih

yang gemar nonton pergelaran wayang di museum tersebut tiap Minggu siang. Namun sempat kecewa karena Minggu terakhir tahun 2017 silam tak ada pergelaran wayang.

Untuk pengunjung Kota Tua, Abu Galih menyarankan perlu pendidikan disiplin dalam kebersihan. “Perlu selalu diingatkan agar pengunjung membuang sampah di tempat yang disediakan,” ujarnya.

Sebab selama ini pengunjung atau wisatawan membuang bekas bungkus makanan dan tissue ke sembarang tempat. Bahkan ada yang tega membuang tissue ke lantai museum yang sudah bersih.
“Harus diingatkan bangsa yang berbudaya harus tahu budaya kebersihan. Jakarta tahun ini kan menjadi tuan rumah Asian Games XVIII. Malu kita nanti kalau kebiasaan jorok seperti ini masih dipertontonkan kepada tamu – tamu dari luar negeri,” pungkasnya (Ichsan)