52 Siswa Sampoerna Academy Siap Bersaing Dalam World Scholar’s Cup Competition Global Round 2023 di Yale

52 Siswa Sampoerna Academy Siap Bersaing Dalam World Scholar’s Cup Competition Global Round 2023 di Yale

Prosatu.com Jakarta – Sekolah interkultural yang menawarkan pendidikan kelas dunia dengan pedagogi STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, & Mathematics), Sampoerna Academy mengumumkan keberhasilan para siswanya yang telah mengamankan tempat mereka untuk bersaing di turnamen akhir World Scholar’s Cup Competition Global Round 2023 yang akan berlangsung di Yale dari tanggal 2 – 7 November 2023.

Anushia Senthevadivel, Principal of Sampoerna Academy Grand Pakuwon Campus mengungkapkan, “Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa semua tim yang berpartisipasi telah siap dan sangat bersemangat untuk bersaing di World Scholar’s Cup. Kompetisi akademik global bergengsi ini menguji kompetensi siswa di bidang debat, menulis, dan kerja tim. Kesempatan mengikuti ajang dunia ini juga merupakan bukti kerja keras dan dedikasi para siswa, serta komitmen sekolah dalam memberikan pendidikan berkualitas,” ungkapnya.

Kompetisi World Scholar’s Cup 2023 berfokus pada tema “Reconstructing the Past”, sedangkan Tournament of Champions di Yale merupakan babak final dari kompetisi ini, dimana semua finalis kualifikasi putaran global dari Indonesia, Doha, London, Seoul, Australia, Xiamen, dan Bangkok akan bersaing.

Sebanyak 17 tim dari Sampoerna Academy telah memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam Tournament of Champions yang terdiri dari 6 tim Sampoerna Academy Grand Pakuwon, 6 tim Sampoerna Academy Sentul, dan 5 tim Sampoerna Academy L’Avenue. Saat ini siswa Sampoerna Academy sudah meraih total 146 medali emas, 143 medali perak, dan 3 piala di World Scholar’s Cup Competition Global Round 2023.

“Kami berkompetisi dalam debat tim, penulisan kolaboratif, tes pilihan ganda, serta kuis. Kompetisi ini telah menantang kami untuk mengembangkan pemikiran kritis, memecahkan masalah, dan juga melatih keterampilan komunikasi. Tentunya ini menjadi salah satu pengalaman terbaik untuk bisa mengembangkan kemampuan akademis dan nonakademis yang dibutuhkan di masa depan,” ungkap Cisco Fabrigo Effendy Sampoerna Academy Surabaya yang telah berhasil meraih 10 medali emas dan 3 medali perak.

Kompetisi ini meliputi enam mata pelajaran meliputi; Sains dan Teknologi, Seni dan Musik, Sastra dan Media, Sejarah, Ilmu Sosial, dan Bidang Khusus. “Kompetisi ini juga memotivasi kami untuk menemukan dan melatih keterampilan sebagai pemimpin masa depan. Saya menjadi lebih bersemangat dan mulai mengapresiasi ide-ide inovatif yang saya miliki,” ungkap Kulafauran Pandawa Dega Sampoerna Academy L’avenue yang meraih 6 medali emas dan 5 medali perak.

Kompetisi ini juga sejalan dengan kurikulum sekolah yang didasarkan pada praktik terbaik dari seluruh dunia dan berfokus pada pengembangan pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan keterampilan komunikasi siswa.

“Sejalan dengan kompetensi 5C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character), kami berharap melalui kompetisi ini siswa dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, meningkatkan pemikiran analitis dan kreatif, sehingga siap melahirkan pemimpin abad ke-21,” tutup Anushia.