Pemerintah Ajak Masyarakat Lakukan Vaksinasi Booster

Pemerintah Ajak Masyarakat Lakukan Vaksinasi Booster

Prosatu.com Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, mengajak masyarakat untuk mengambil kesempatan menerima vaksinasi booster atau dosis ketiga.

Menurutnya, hal itu dikarenakan vaksin booster terbukti aman dan efektif meningkatkan imunitas tubuh. Ia menegaskan, di tengah munculnya berbagai varian mutasi baru Covid-19, perlindungan kesehatan masyarakat adalah hal utama yang harus tetap terjaga.

“Vaksin booster aman dan efektif meningkatkan imunitas tubuh. Mari kita ambil kesempatan menerima vaksin dosis ketiga ini sebagai ikhtiar menjaga kesehatan, di tengah munculnya berbagai varian baru Covid-19. Tentu saja, tetap berdampingan dengan upaya disiplin protokol kesehatan,” kata Johnny, Kamis (6/1/2021).

Terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang sering kali menjadi perhatian masyarakat, Menteri Johnny menjelaskan, berdasarkan hasil uji klinis yang dilakukan pemerintah, pemberian vaksin booster pada subyek penelitian sejauh ini tidak menunjukkan efek samping yang bergejala berat.

Ia menambahkan, pemerintah merekomendasikan pemberian booster atau vaksin dosis ketiga dilakukan minimal enam bulan setelah suntikan vaksin dosis kedua.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri telah memutuskan, pemberian vaksinasi booster akan segera dilakukan.

“Sesuai arahan Presiden, program vaksinasi booster untuk Covid-19 direncanakan mulai pada 12 Januari mendatang,” tutur Johnny.

Program vaksinasi booster ini akan berlangsung melalui 2 skema, yaitu gratis dan berbayar.

Johny memaparkan, bagi para lanjut usia dan kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, vaksinasi booster dapat diberikan secara gratis. Sedangkan skema berbayar berlaku bagi kategori di luar PBI, yaitu warga non lansia yang tidak ikut BPJS Kesehatan.

Dalam pelaksanaannya, vaksin booster terlebih dahulu diberikan kepada populasi berusia di atas 18 tahun yang berdomisili di kab/kota yang telah memenuhi cakupan vaksin dosis pertama 70% dan dosis kedua minimal 60% dari jumlah penduduk.

Di dalamnya, kelompok rentan seperti lansia tetap menjadi prioritas.

“Total, ada 244 kab/kota yang siap memulai vaksin booster,” imbuh Johnny.

Adapun jenis vaksin dan skema pemberian vaksin akan menunggu rekomendasi dari ITAGI dan BPOM yang segera diputuskan tanggal 10 Januari mendatang.

Kata Johny, Pemerintah meminta masyarakat tidak perlu khawatir seandainya vaksin booster yang digunakan berbeda jenis dengan vaksin yang dipakai pada penyuntikan dosis 1 dan 2.

Hal ini, menurut kajian para ahli, karena tujuan pemberian vaksin sama, yakni untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Sehingga menjadi masalah jenis vaksin apa yang dipakai.

“Semua vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia aman dan berkhasiat. Jadi nanti bagi yang sudah memenuhi syarat, segerakan vaksinasi booster. Bersamaan, yang sama sekali belum vaksin atau belum lengkap dua kali vaksinasi, ayo segera dilengkapi,” pungkas Johnny.