Harga Minyak Dunia Merosot

Harga Minyak Dunia Merosot

migas

Prosatu.com Singapura – Harga minyak dunia turun lagi di perdagangan Asia pada Selasa (28/7/2015), setelah kemerosotan tajam saham-saham di Tiongkok mengguncang pasar global dan ditambah ketakutan tentang kelebihan pasokan komoditas.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun 17 sen menjadi 47,22 dolar AS per barel, dan minyak mentah Brent untuk pengiriman September kehilangan 30 sen menjadi 53,17 dolar AS per barel. Kedua kontrak ditutup lebih rendah pada Senin.

Pasar saham Shanghai terjun 8,48 persen pada Senin, penurunan terbesar satu hari dalam lebih dari delapan tahun, di tengah kekhawatiran pemerintah Tiongkok akan menarik kembali langkah-langkah dukungan yang ditempatkan pada awal bulan untuk mencegah kehancuran dalam menghadapi kemunduran pasar. Kerugian berlanjut pada Selasa, menentang janji-jani pemerintah untuk mendukung pasar, dengan indeks komposit Shanghai ditutup turun 1,68 persen.

Indeks sangat tertekan selama sesi, jatuh sebanyak 5,0 persen dan naik hampir satu persen ke wilayah positif.

“Ketika pasar Tiongkok turun sedemikian rupa, itu memicu banyak ketakutan di kalangan investor. Penurunan harga minyak mentah karena ketakutkan itu. Kami benar-benar harus melihat bagaimana pasar Tiongkok akan bergerak ke depan,” kata Daniel Ang, seorang analis investasi Phillip Futures di Singapura kepada AFP.

Para analis takut gejolak di pasar saham Tiongkok akan mempengaruhi permintaan di ekonomi terbesar kedua dan negara konsumen energi terbesar dunia itu.

“Kami akan mengawasi pasar modal Tiongkok dengan cermat. Lebih khusus lagi, itu akan menarik untuk dilihat apa lagi yang pemerintah Tiongkok dapat luncurkan untuk menyelamatkan pasar,” kata Bernard Aw, penyiasat pasar di IG Markets Singapura.

Harga minyak juga telah tertekan karena kelebihan pasokan minyak mentah global datang dari produksi yang kuat di Amerika Serikat dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dipimpin oleh Arab Saudi. (ant/ps)