Digitalisasi Rekam Medis Jadi Satu Solusi Percepat Penanganan  Pasien Corona

Digitalisasi Rekam Medis Jadi Satu Solusi Percepat Penanganan Pasien Corona

Prosatu.com Jakarta – Dunia kesehatan Indonesia juga turut merasakan tantangan dari era revolusi industri 4.0, terutama pada sistem layanan kesehatan. Hal ini juga semakin terasa dengan dorongan dari Menteri Kesehatan, Letjen TNI (Pur.) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad(K) yang mengharapkan perkembangan inovasi untuk mampu membangun ekosistem digital yang terintegrasi dengan baik serta mampu meningkatkan kinerja, efektifitas serta efisiensi pelayanan kesehatan.

Dorongan ini juga dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Kementerian Kesehatan 2020-2024 mengenai digitalisasi rekam medis dan rekam medis online serta perluasan cakupan dan pengembangan jenis layanan telemedicine.

Baru–baru ini Perhimpunan Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia PORMIKI menggelar seminar yang bertajuk “Tata Kelola Penyelenggaraan Dokumen Rekam Medis Terdampak Bencana”. Perlunya digitalisasi di dalam tata kelola dokumen menjadi hal yang dirasa perlu. Usaha yang terus dikaji dan dilakukan pelaku kesehatan dalam rangak menyederhanakan data rekam medis menjadi digital akan sangat membantu percepatan penanganan sebuah kondisi darurat.

Tedy Hidayat, S.ST RMIK, M.MRS selaku Ketua Umum DPP PORMIKI menyampaikan saat ini ketika Indonesia harus menghadapi fenomena pandemi virus Corona, adalah suatu keniscayaan bahwa Indonesia sudah harus segera mengadopsi digitalisasi dalam pencatatan rekam medis secara digital. Selama ini, kondisi teknologi informasi untuk industri kesehatan masih dinilai terlalu rumit, masih menggunakan sistem lama serta tidak adanya standarisasi internasional. Di sisi lain juga terdapat tantangan di mana dokumen yang ada sangat kompleks, melibatkan banyak pihak tenaga medis, ditambah lagi proses serta regulasi yang kompleks membuat rekam medis sulit untuk dibuat digital dan menjadikannya sangat beresiko terkena bencana.

“Selama ini memang untuk rekam medis masih berbentuk hard copy, dan stakeholders yang akan mendapatkan kemudahan dari sistem ini salah satunya adalah rumah sakit pemerintah, dimana seperti kondisi sekarang menghadapi pandemi seperti COVID-19 saat ini, yang akan dijadikan RS rujukan biasanya adalah RS pemerintah. Dengan rekam medis yang sudah berbentuk soft copy, tenaga medis dapat lebih mudah menemukannya dan dapat memberikan tindakan sesegera mungkin,” ujar Tedy Hidayat, S.ST RMIK, M.MRS selaku Ketua Umum DPP PORMIKI.

Hadir juga pada seminar tersebut PT Reycom Document Solusi (RDS) sebagai penyedia solusi bisnis dengan pengalaman panjang dalam manajemen dokumen. Tavri Davyan selaku Consultant for Healthcare Technology Implementation PT Reycom Document Solusi menekankan perlunya integrasi data sebagai salah satu solusi untuk menghadapi industri 4.0 di dalam dunia kesehatan. Digitalisasi rekam medis akan sangat membantu percepatan dan meningkatkan pelayanan medis terhadap pasien.

“RDS melihat kondisi manajemen dokumen di industri kesehatan saat ini memang membutuhkan solusi yang terintegrasi, terutama dalam menghadapi industri kesehatan 4.0. Digitalisasi rekam medis dan rekam medis online ini bisa membantu tenaga medis dalam mengakses rekam medis dan selanjutnya agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi pasien,” jelas Tavri

Menyadari kondisi serta tantangan tersebut, RDS menghadirkan solusi digitalisasi dokumen rekam medis yang membuat tenaga medis dapat lebih mudah mengakses sekaligus menjaga keamanan dokumen pasien. Penyimpanan dokumen menggunakan Document Management System ditawarkan oleh RDS dalam sesi seminar PORMIKI dengan peserta seminar dari berbagai level tenaga medis.

“Document Management System yang kami tawarkan adalah sistem pengaturan dan penataan dokumen rekam medis yang dapat membantu pasien dari masa pre-hospital care & arrival dimana pasien dapat menghubungi call center ataupun berkomunikasi melalui chat serta omni channel. Selama masa penanganan medis, dokumen pasien dapat diakses dengan mudah melalui manajemen informasi serta process automation melalui kolaborasi kami dengan Automation Anywhere. Sementara setelah penanganan medis selesai dilakukan, dokumen-dokumen yang dikumpulkan akan segera diubah ke dalam format digital,” tutup Tavri.